Rumah Lantai Kayu, Opsi Cerdas untuk Interior yang Lebih Hidup

Posted on

Rumah lantai kayu bisa menjadi salah satu opsi menarik. Terutama bagi yang mulai bosan dengan tampilan monoton lantai keramik atau marmer. Kehadiran lantai kayu mampu menawarkan nuansa berbeda sekaligus lebih estetik.

Namun sebelum memutuskan mengganti lantai dengan material kayu, ada baiknya mengenal lebih dalam mengenai konsep, pilihan bahan, serta cara perawatannya.

Rumah Lantai Kayu
Istock

Rumah Lantai Kayu dan Daya Tariknya

Lantai kayu semakin mendapat tempat istimewa di bidang desain interior. Bukan hanya karena tampilannya yang klasik, namun juga berkat kemampuan kayu dalam membawa kehangatan sekaligus karakter unik pada ruangan.

Tidak seperti keramik atau marmer yang cenderung dingin, lantai kayu menghadirkan sensasi lebih bersahabat di telapak kaki. Apalagi ketika pagi hari atau memasuki musim penghujan. Kemampuan alami menyerap sekaligus menyimpan panas, memastikan suhu ruangan menjadi lebih stabil. Tidak hanya terasa nyaman, ini juga dapat membantu efisiensi energi di rumah.

Lantai kayu turut menonjolkan estetikanya yang tinggi. Permukaan dengan serat-serat alami menciptakan pola unik yang sulit ditiru oleh material buatan. Hal tersebut membuat setiap papan lantai memiliki identitas tersendiri jika dirangkai secara tepat. Dari gaya rumah minimalis hingga rustic atau Scandinavian, permukaannya mampu menyatu dengan harmonis.

Selain itu, papan lantai berbahan kayu juga relatif tahan lama. Terlebih jika kita menggunakan jenis kayu keras berkualitas tinggi. Tak lupa dengan perawatan tepat, lantai bisa bertahan puluhan tahun dan tetap terlihat menawan.

Beragam Pilihan Model dan Material Lantai Kayu

Sebelum memutuskan mengaplikasikan desain rumah lantai kayu, penting untuk mengenali berbagai jenis material dan model pemasangan yang tersedia. Pasalnya, masing-masing pilihan menawarkan karakteristik berbeda-beda. Baik dari segi tampilan, harga, maupun kekuatannya.

1. Kayu Jati

Jati telah lama terkenal akan kekuatan dan ketahanannya terhadap serangan rayap maupun kelembaban. Warna coklat keemasan dengan serat kayu yang khas menjadikan lantai kayu jati semakin mewah. Material ini biasa digunakan untuk model lantai plank panjang yang menonjolkan urat alami kayu.

Dalam penjelasan di YouTube Rajawali Parquet, lantai jati umumnya terbagi berdasarkan kelas-kelas. Sebut saja grade A, B dan C. Di mana grade A dari sisi terdalam kayu, hampir 100% berwarna coklat.

Grade B cenderung berwarna setengah coklat kombinasi putih. Sedangkan grade C lebih cerah lagi, berasal dari sisi terluar batang. Secara kualitas, grade A memang punya mutu lebih tinggi. Sehingga harganya pun juga lebih mahal.

2. Kayu Merbau

Selanjutnya ada merbau yang juga cocok untuk pembuatan rumah lantai kayu. Di mana material ini memiliki warna kemerahan yang eksotis lengkap dengan tekstur serat halus. Merbau cocok kita gunakan untuk ruangan yang ingin tampil menawan. Biasanya beberapa ahli desain memasang dalam pola straight pattern.

3. Kayu Sonokeling

Opsi yang ketiga yaitu kayu sonokeling. Ciri khasnya ada pada warna gelap dengan aksen ungu atau kehitaman. Sangat cocok untuk ruangan dengan nuansa kontemporer atau industrial. Sering dipasang dengan pola random pattern agar terlihat lebih dinamis.

Berbagai model pemasangan lantai kayu seperti herringbone, chevron, hingga basket weave juga memberi fleksibilitas dalam mendesain ruangan. Pola-pola ini tidak hanya memperkaya tampilan visual. Lebih dari itu, mereka juga bisa kita gunakan untuk membentuk ilusi ruang yang semakin luas.

Perawatan yang Butuh Kecermatan Tinggi

Meski model lantai kayu memiliki banyak keunggulan, perawatannya memang tidak bisa kita samakan dengan keramik. Kayu merupakan material hidup yang bisa bereaksi terhadap kelembaban, suhu, serta goresan. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra demi menjaga tampilannya tetap indah dalam jangka panjang. Berikut beberapa tips perawatan lantai kayu.

1. Hindari Air Berlebih

Jangan membersihkan lantai kayu dengan air berlebihan atau mengepel menggunakan kain basah. Supaya lebih aman, pakai kain pel setengah kering atau lap microfiber berbahan lembut. Air yang terlalu banyak bisa menyebabkan kayu mengembang atau melengkung.

Di samping itu, hindari sabun atau pembersih yang bersifat abrasif. Pilih produk yang memang dirancang untuk membersihkan lantai kayu. Sehingga lapisan pelindungnya tidak rusak atau luntur seiring waktu.

2. Gunakan Alas pada Kaki Furnitur

Guna mencegah goresan, ada baiknya memasang pelindung atau alas kain pada furniture. Misalnya saja tepat di bawah kaki kursi, meja, dan perabotan berat lainnya. Goresan kecil bisa merusak lapisan pelindung sekaligus mempercepat kerusakan.

3. Jauhkan dari Paparan Matahari Langsung

Sinar UV bisa memudarkan warna alami kayu. Dengan demikian, penting sekali memasang tirai atau gorden di sekitar rumah lantai kayu. Hal tersebut sangat efektif dalam mengontrol cahaya matahari yang masuk, terutama ketika siang hari.

4. Lakukan Recoating atau Polishing Secara Berkala

Biasanya, jenis lantai kayu bisa kita remajakan dengan lapisan coating baru setiap beberapa tahun. Misalnya 3 tahun sekali. Ini akan membantu mempertahankan kilau alami sekaligus memberi perlindungan tambahan terhadap berbagai risiko kerusakan.

Memiliki rumah lantai kayu bukan hanya meningkatkan penampilan. Ini bahkan membantu menciptakan suasana yang lebih hidup sekaligus personal. Meski membutuhkan perawatan lebih telaten dari lantai lain, hasil akhirnya sepadan dengan usaha. Tertarik menjadikan kayu sebagai pilihan lantai di hunian tercinta? /Edita